Tuesday, March 20, 2007

Nah rasain luh, poatang gak luh Jekjekmong...


Date: Mon, 19 Mar 2007 08:18:04 -0700 (PDT)
From: "Fahmi Utun"
Add to Address Book Add Mobile Alert
Subject: Nah rasain luh, poatang dah luh Jekjekmong.
To: astrid.rahayu


Doa Jeki

Jeki masuk ke toko obat dan membeli sebiji kondom.
Dengan riang dia bilang kepada pemilik toko bahwa
sebentar lagi dia akan makan malam di rumah pacarnya.
"Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu kan
ada kelanjutannya" , tambah Jeki sambil menyeringai.
Kondom pun berpindah tangan.

Baru beberapa langkah ke luar toko, dia kembali masuk.
"Saya minta satu lagi", katanya. "Adik pacar saya juga
cantik. Agak genit pula. Saya rasa dia juga naksir
saya. Siapa tahu malam ini saya mujur...". Kondom
kedua berpindah tangan.

Jeki kembali masuk dan minta tambahan satu kondom
lagi. "Begini, ibunya juga tak kalah seksi.
Penampilannya jauh lebih muda dari usianya. Dan kalau
duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan kaki.
Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya
dekati..."

Dengan berbekal tiga kondom, Jeki datang ke rumah
pacarnya sambil tak putus bersiul. Sajian sudah siap.
Pacar Jeki, adik dan ibunya sudah menunggu. Jeki pun
langsung bergabung. Mereka menunggu sang ayah.

Begitu sang ayah masuk ke ruang makan, Jeki langsung
memimpin doa sambil menunduk dalam-dalam. Yang
lain-lain ikut menundukkan kepala.

Satu menit berlalu. Jeki makin khusuk berdoa. Dua
menit. Jeki terus komat-kamit –- cukup panjang untuk
sebuah doa sebelum makan.

Pada menit keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan
berbisik, "Saya baru tahu kamu ternyata sangat
religius".

Sambil terus menunduk, Jeki menjawab dengan suara
hampir menangis:
"Saya juga baru tahu ayah kamu punya toko obat...."

No comments: