Sunday, December 10, 2006

Jembatan runtuh? (Semoga gak jadi makruh)



Mana dah terburu buru harus kudu cepat berangkat gak bisa ditunda lagi. Mana make ngancam pidana segala lagi. Hehehe kayaknya takut juga dia kami tinggalkan karena kebijakan usaha yang gak menentu. Bayangkan. Dah lebih dari 8 bulan menunggu biji tanpa hasil. Padahal perjanjiannya 2 bulan proses pembenihan, Masa panen dara 5-6 bulan. Artinya saat2 sekarang seharusnya warna buah sudah memerah. Sebentar lagi membiru yang siap buat dipetik oleh tangan cantik mulusnya neng As3 yang pasti deh ditingkahi pekikan2 ceria karena kugodai dengan mesra dalam tawa2 yang berderai sambil saling membaurkan sosok dikehijauan perdu seraya saling mempertautkan keindahan2.
Teorinya secara budidaya dalam satu Acre bisa dipanen 20 ton. Tapi andai mengkeret karena alam yang berbeda dan masalah ketakstabilan pH. Anggap aja seperti tumbuh alamiah dikaki bukit yang bisa dipetik 7-8 ton. Tentunya sudah bisa dinikmati daya khasiatnya buat vitalitas dan fertilitas mana bagus buat restorasi syaraf. Tinggal kalkulasi biaya dan estimasi harga jangka panjang. Klo harga paket 300 gram Frozen Blueberry dijual di Food Centre Sogo Thamrin per Oktober 2006 Rp. 78.000. Klo harga jual bisa separuhnya aja yakni Rp 39.000 maka terjual kira2 Rp.130.000 per Kg. Kayaknya semua biaya produksi periode awal ditambah tumpengan sudah bisa tertutupi dengan baik.
Andaikan setiap panen dalam 1 Acre (2500M2) bisa menghasilkan 10 ton maka tersedia sedikitnya 3 ton sebagai keuntungan usaha. Klo dikalkulasi kasar aja sekira Rp. 390.000.000,- buat sekali panen. Atau sekira 780 juta Rupiah per annum. Hehehe tentunya dong bozz keberatan klo aku mau merat apalagi keluar dari perusahaan. Karena ternyata ide awalku akan pertanian blueberry ini memang mempesona sejumlah pensiunan pejabat itu. Dengan begitu berapa coba keuntungan yang bisa diraup untuk lahan bukit Bluwek seluas 2 Hektar itu, maka angka 390 juta tinggal dikalikan delapan. Silahkan swa-hitung karena neng As3 ibu sekretaris pkk lagi riweuh pisan dirumahnya, sampe gak sempat balas sms2ku acan2.

Beu edaaaassss, klo udah ngelamunkan segala hal yang indah2 abong lagi jatuh hati dan terpesona kepada sang putri Purba Astri tea. Mana diperjanjian awal aku berhak atas laba bersih sebesar 10%. Artinya aku akan beroleh bagian laba bersih 312 juta. Dengan begitu tentunya dong aku bakalan punya modal buat bekalan hidup sekalian bisa menikah dengan dengan wanita manapun. Insyallah tanpa khawatir akan menyengsarakan hidup neng As3 dan keluargaku. Klo dihitung2 honorku setara dengan Rp. 26.000.000 sebulan selama 7-8 tahun masa produktif rata2 se Canada. Andai saja segalanya mulus rahayu seperti doa yang dilontarkan oleh Ustadz yang memimpin doa penutup diacara perkenalkan dengan para pejabat Pemda dan tokoh2 alim ulama setempat. Beneran lho, Insyallah aku yang biasanya membahasakan diri sebagai duda kere (katanya sih dik Luluk benci banget klo aku bersuara begini). Disaat panen impian ini aku akan menjemput neng 'Astri and her gank' buat menikmati masa panen perdana sambil saling mengenal pribadi masing2 seutuhnya. Kan kata neng Astri "kok Aa bisa bilang suka senang ma As3. Kan Aa belum tahu As3 seutuhnya?" Nah di kesempatan ini juga tentunya bisa dengan intensif lakukan pendekatan untuk menuju kepada pernikahan. Kapan klo dah nikah mah bisa kapan aja saling melakukan pengenalan dengan seutuhnya. Tul gak? Coba aja tanyain sendiri kepada mak ageng Via.
Tapi ityu semuanya baru diatas kertas kerja aja kok. Kenyataannya, klo kata Nani, aku ini lagi gambling sama masadepanku sendiri. Bukannya masadepan para bozz. Iya sih Nani juga ada betulnya. Untung juga Nani seringkali secara frontal ngomong akan kondisi yang gak sehat ini. Mana ngomongnya ke tante Lina lagi sang pemilik lahan yang juga kakak kandung Beno. Iya Nani bisa bicara begitu karena menang pamor ngemplang Beno. Mana kakaknya juga dosen di IPB dimana sebagian besar anak para mantan pejabat itu kuliah disana. Walah yang jaka sembung aja deh ya neng Vi?.
Pada kenyataannya entah lagi bingung, entah juga buat memperlancar upaya pdkt kepada jeng putri. Disaat kontak hape perdana dengan jeng As3 dan neng Via, aku sempat melontarkan mau kerja di perusahan tempat keduanya berkarya di Purwakarta.
"Memangnya kang Fahmi pendidikannya apa? Juga pengalaman kerjanya." Kata neng Via.
"Pendidikan sih Administrasi Niaga. Pengalamanku selain administrator dan manajemen juga menguasai urusan teknik listrik, elektronik, hardware dan material handling."
"Klo gitu coba aja tulis surat lamaran buat MMA." Tawis sora halimpu endah kayungyung jeng putri.
"Memangnya akang tahu nya dari mana klo disini ada lowongan?" Selidik neng Via.
"Barusan akang membuka situs perusahaan. Lalu terbaca ada beberapa lowongan pekerjaan."
Lalu kusebutkan jenis lowongan berikut pengkodeannya suratnya. Setidaknya ada 3 lowongan yang bisa kulamar. Meskipun begitu rasanya ketiga lowongan itu masih kalah ultima dibanding dengan satu lowongan nikah yang sangat kudambakan dari salah satu keduanya. Tuuuuuuuuuuuhhhhh khan? Yah namanya juga hidup. Sekalian ngelaba juga kan boleh2 aja dong neng.

Subhanallah. Baru aja diomongin e-eh malahan terima sms dari Luluk yang dikirim jam 20.05.
"Assalamu'alaikum. wr wb, gmn kbr masku yg juragan stroberi? Masa, dr setiabudi, am Ancol sbrp jauh kah?"

Kujawab saja,
"Waalaikumsalaam. Kabarku baik. Cuma lagi jatuh aja nih. Kira2 25an Km."
Maksudnya sih lagi jatuh hati terpesona. Ini klarifikasi, takut kinasihanku berpikir aku jatuh beneran sampai benjut di perjalanan ke Nyalindung. Melang aja takut malah jadi pikiran neng.

21.24
"Ya Allah, jatuh lagi mas? msh bs jalan kan? Januari aku jenguk mas deh di jkt."
Iya sih di 21 Agustus 2006 aku pernah jatuh didepan kamar mandi. Sisi telapak kaki kiri pecah sampai kudu beroleh 6 jahitan tergores pager bambu. Mana jalan kudu pincang 2 minggu. Mana lengan kiriku kayaknya membentur gentong air yang rasa nyeri lengannya masih terasa sampai sekarang. Padahal sehari 5 kali akunya swa-urut dan cara helaling lainnya. Untung sewaktu aku jatuh nibla kemudian, diareal gak ada benda2 logam. Kebayang dong klo dikejatuhanku ada linggis nangkring. Wuih serem banget dong rasanyaaa. Tapi yang serem betulan ya waktu benang jahitan dicabut. Syuakiiiit banget (nah neng Via, klo di yang beginian mah baru boleh make kata banget ya). Perawatnya aja yang curang kok gak dibius lokal dulu kayak waktu penjahitan 4 hari sebelumnya.

Kujawab lagi,
"Aku baru dari Jkt. Saat ini di Bluwek mo ke Nyalindung pedalaman Smi pancen tugas baru."

21.31
"Yah..percuma adik ke jkt bln januari ga bs ktm mas."


Kujawab juga,
"Iya tuh aku tentu lagi ada di ladang."


21.41
"Hmmm gak kangen ketemu adiknya yang marak ati mumpung ad di jkt ya... Ya udh gpp,mgkn mas lg kejar target.ato takut ktm ma aku ya...."

Kujawab wae,
"Memangnya buguru dah berani mo ketemuan ma aku?. Tapi aku ada rencana mo jumpa 4 putri Purwakarta. Hari Rabu lusa tanggal 13 di SeaWorld Ancol."

Merasa gak nyaman karena ada yang datang dari Semarang ke Jkt. Meskipun tujuannya tentu Dufan bersama anak didik murid2 SMA. Meskipun gak mungkin menemuinya tentu kudu basabasi lah.

Kukirim saja,
"Setiabudinya dimana sama sapa?"

Saat dikirim kedua nya melontarkan jendela navigasi bertuliskan, "Message sending failed." Saat ku buka folder Sent ternyata kedua sms itu gak terkirimkan. Walah kayak apa kiranya ya? Ketika hape ku cek pada *888# lalu keluar report, "Sisa pulsa anda Rp.280." Untung juga dik Luluk gak kirim sms lanjutan.
Tapiiiiiii di jam 23.53, ada sms masuk dari pak Taufik salah seorang Panitia di TMP Kalibata.
"Pa sorry sy ga ikut ga ke makam pahlawan kalibata krn mau nganter istri tapi kalo bpk mau ikut upacara silahkan. sudah konfirm kok pak. thanks, taufik."

Kayaknya sekretarisnya pak Taufik (klo pejabat tentu butuh sekretaris dong) lupa kasih tahu kalau aku batal ikut upacara besok. Tapi aku nya bingung mau jawab gimana coba? Hehehe, padahal tadi sore aku sempat tawarkan pulsa kepada jeng putri. Melang aja sms gak dijawab takut kayak aku gini. Gak cukup pulsa. Hapunten Aa nya neng, ulah bendu pedah Aa melang. Janten weh kumawantun ka salira.

No comments: