Wednesday, February 21, 2007

Sibegeng ajrut2an.


Date: Tue, 20 Feb 2007 19:20:26 -0800 (PST)
From: "Fahmi Utun"
Add to Address Book Add Mobile Alert
Subject: Sibegeng ajrut2an.
To: astrid.rahayu


Pagi2 bakdal Shubuh buta, aa nganter jeng Nani ibu rumah tangga Nyalindung buat belanja bahan basahan. Meski di bukit yang serba hijau, sampai saat panen palawija, belanja kebutuhan dapur mah tetap aja ke pasar tradisonil Jalan Pelabuhan di kota Sukabumi. Di Nyalindung juga ada pasar lokal, tapi hanya ikan laut segar aja yang harganya relatif murah. Karena jarak jauh, maka belanja ke kota dilakukan 2 minggu sekali. Serius lho, sampai perlu dua orang pengawal segala merangkap kuli angkut.
Hari baru jam 7-an ketika kami tengah belanja tempe tahu. Dikeberdesakan pantat dengan pantat di gang sempit itu terasa pantat aa ada yang nabrak. Refleks aa membalik seraya megang pantat. Tapi aa gak pernah naruh dompet atau benda berharga apapun disuasana berdesak begitu buat menghindari jadi korban copet. Rupanya keranjang seorang ibu muda berjilbab yang menyenggol pantat aa. Ibu itu mana belanja mana sambil gendong batita lagi. Makanya aa diam aja, ikut memikirkan repotnya dia.
Ditempat seperti itu toleransi kita kudu tinggi. Kesenggol dikit cuma matak kaget, gak matak terluka ya gpp harap maklum aja. Tapi jeng Nani menunjuk ke garis lintas dan tampak sebuah dompet maroon yang tengah terinjak injak didekat sepatu boot aa. Segera aa ambil dompet rada tebal itu. Namun seorang lelaki kurus segera teriak, "Copeeettt. Copeettt." Seraya menunjuk aa. Tentunya dong para lelaki jadi pada belingsatan, kaum awewe pada menjerit menjauhi tempat aa ma jeng Nani berdiri. Aa segera mendorong jeng Nani buat memasuki jongko tempe tahu langgangan buat upaya pengamanan. Segera beberapa pedagang mendatangi aa seraya ada yang menghunus golok dan beberapa pentungan segala. Walah bakal bonyok nih, pikir aa sembari masih memegang dompet dekil itu. Gak mikir 2 kali aa lalu berlari ditengah teriakan copet, copeet, copeeetttt itu. Gak jauh paling 10 meteran buat nyusul ibu muda tadi.
"Teteh, apakah ini dompet teteh? Tadi terjatuh."
Ibu muda itu kaget, lantas meraba tas belanjaannya.
Lalu mengiyakan. Kemudian aa buka dompet lalu ambil KTP nya dan baca.
"Dupi (apakah) ini teteh Susana Amalia?" Ibu itu mengangguk.
"Linggih (tinggal) di Jalan Pemuda No. 27. Tipar?"
Ibu muda itu kembali mengangguk. Lalu aa serahkan saja dompet itu karena ainul yaqien siteteh itu pemiliknya.
"RT RW berapa teh? Lanjutku memeriksanya.
"RT 05 RW 07." Kukembalikan juga KTP itu, setelah data nya cocok seperti yang tertulis di KTP.

Seketika, aa merasakan pedesnya keplakan di kepala.
Rupanya ulah lelaki begeng tadi yang meneriaki aa copet.
Kebetulan, didekat situ ada yang lagi jualan batagor gendong dengan 3 botol bumbu. Sebat aa ambil salah satunya. Lalu kecrot kecrot aa semprotkan ke muka sibegeng. Tentunya dong neng as3, sibegeng ngagoak sembari nutupin mukanya. Para jawara pasar lalu mundur menghindari probable random semprotan bumbu cabe rawit itu.
Biar tambah mengesankan, aa tendang aja dengkul si begeng. Sekalian balas tadi dianya berani2nya ngeplak kepala aa keturunan karuhun Elang Jalaksana ini.
Atuh kantenan biarpun aa make sepatu boot karet juga, namanya dengkul ditendang sataker kebek (sekuat tenaga) ya sakit atuh. Buktinya sibegeng sampai tereak2 ajrut2an (loncat2an), sembari tetap nutupi mukanya.
Alkisah, lalu datang 2 satpam pasar dan suami siteteh yang punya dompet tadi yang ternyata anggota Polsek Sukabumi. Melihat itu beberapa lelaki teman sibegeng
lantas mundur dari arena. Aa ceriterakan semua kejadiannya, lalu sibegeng digelandang ke pos. Aa keluarkan uang ceban itung2 ganti untung bagi penjual
batagor yang botolnya Alhamdulillah telah menyelamatkan aa dari amuk massa. Kemudian acara belanja basahan berlanjut, diselingi senyum kulum tak henti dari jeng Nani.
Jangan ikutan senyam senyum ya neng as3, karena kisah ini mah gak ada lucu2nya acan. Untung sibegeng ngeplak kepala aa gak make golok ya neng. Namanya aja preman.

No comments: