Thursday, February 22, 2007

Mendoan & manggis.


Date: Wed, 21 Feb 2007 09:46:58 -0800 (PST)
From: "Fahmi Utun"
Add to Address Book Add Mobile Alert
Subject: Mendoan dan manggis.
To: astrid.rahayu

Hehehe, aa mah masih inget aja ulah abah selama di Bandung. Di rumah oom Sis tadinya abah kena pancen (emban) tugas pelamaran. Gak tahunya diambil alih oleh eyang Rochmat eyangkakung (kakek)nya Tonny. Karena asal Solo usia 77 tahun, dengan terbata2 beliau melamar neng Nias dalam bahasa Jawa Inggil (halus buat priyayi). Semula Tonny ingin abah (waknya) yang mewakili keluarga, namun dengan sopan abah menyarankan agar kebanggaan itu dihaturkan kepada eyang yang telah ikut membesarkan Tonny. Selesai pernyataan khitbah, lalu jawaban dari oom Sis pria Purwokerto 64 tahun itu menyambutnya dengan emosionil penuh haru. Dengan menggunakan bahasa Indonesia beliau pada intinya menerima khitbah Tonny atas neng Nias yang rencananya pernikahan dilangsungkan di Bandung pada 7 Juli 2007 jam 07.00. Selanjutnya giliran oom Toto dipersilahkan oleh MC buat memperkenal kan semua personil dari Jakarta. Oom Toto melakukannya dengan apik dimulai dari eyang berdasarkan urutan usia tertua sampai kepada Sarah putri bungsunya. Giliran abah diperkenalkan sebagai kakak sulung oom Toto, Abah bangun dari duduknya lalu menyampaikan salam kepada hadirin yang menyambutnya dengan hangat dan sedikit geerrrr. Abah memang karismatik yang membuat mata hadirat dari keluarga Nias rada banyak menatapinya. Entah juga Abah dah mantek aji (masang ilmu) apa? Giliran acara ramah tamah abah banyak bertanya kepada Nias dan ibu Sis yang berasal dari Kutoharjo dalam bahasa Jawa kromo (halus). Nias bertanya kok abah orang Sunda tapi bisa Jawa? Abah menjawab klo seperempat dari dari darah yang mengalir ditubuhnya dan oom Toto, tercurah dari mbah Karadimulia asal Brebes. Sisanya dari Kuningan. Mendengar kata sisa ini hadirin kembali geerrr. Selesai santap siang, abah menggodai neng Nias sejenak sebelum Dhuhuran berjamaah yang diimami abah di Masjid lingkungan Terusan Logam Buahbatu itu..
"Wak berharap para calon kemantin jangan ada yang berani makan manggis ya."
"Lho kenapa wak? Tadi Nias dah makan 2 butir. Mas Tonny juga." Tanya Nias serius.
"Ya udah klo terlanjur makan mah." Goda abah sambil tertawa dengan ompongnya.
"Bukannya nenas, pepaya dan pisang ambon yang Nias gak boleh makan?"
"Terutama manggis lho nduk. Khusus hari ini." Tatap abah yang membuat Nias salting bingung dan gelagapan. Oom dan tante Sis juga bengong menatapi abah. Namun terselamat oleh tante Nenny ibunda Tonny yang kayaknya hapal akan kelakuan abah.
"Nggak kok Nias. Maksud wak itu kita jangan makan manggis buah kesukaan abah yang sesuai dengan kemampuan gigi geligi wak yang dah kayak burung kakaktua."
"Oooohhhhh gituh tho wak." Sambut Nias dengan ketawa sampai ke binar2 matanya.
"Ya udah wak akan Nias bekali buat diperjalanan pulang." Kekehnya sembari masuk kedalam. Lalu keluar lagi menyangking tas belanja kartun dari super-mart Hero.
"E-eh jangan repot2 lho nduk." Seru abah tatkala Nias memasukkan butiran manggis yang ada diatas meja tamu, sebagai gelaran cuci mulut bersama kuwe2 basah lain.
"Sudah sudah sudah nduk. Cukup 10 butir saja buat bekal di jalan." Tawa abah.
Melihat tangan Nias masih kerja terampil, maka abah kembali nyeletuk.
"Yah nasiiiibb. Tapi klo wak memang dipekso paksa ya apa boleh buat dong Niaasss."
Alhamdulillah, oom Sis malahan menambahinya dengan keripik tempe dan mendoan aseli Purwokerto yang baru datang semalam bersama ibunda oom Sis yang telah berusia 95 tahun itu. Subhanallah. Silaturahmi hari Sabtu 17 feb 2007 itu Insyallah berlangsung dengan sukses dan khidmat lahir dan bathin. Mendoan dan manggis.
Mana dik Tonny masih membekali abah dan Arief masing2 sekotak brownies kukus Amanda kesukaan abah yang akan menikmatinya kelak sambil ngopi dan ngudud.
Hayya 'alal shallaaah, hayya 'alal falaaah. Kami lalu ke masjid buat jamaah qashar.
Sambil jalan aa dan Arief mencangking 3 besek berisi manggis, kripik tempe dan mendoan yang lalu disimpan di bagasi Vios. Begitupun 3 besek itu masih dibagikan ke keluarga Atep di Ligarmayang Bandung dan Arief di Citra Raya Cikupa Tangerang. Sisanya kami embat rame2 di K31 Jakarta. Alhamdulillah aa gak salah dapet guru ya neng as3. Pokoknya motto abah, saguru saelmu jangan saling ganggu. Kayak sesama supir buskota, dilarang saling mendahului aja. Matak cilokok aja kalih ya neng as3.

No comments: